• Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

    Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu elemen mahasiswa yang terus bercita-cita mewujudkan Indonesia ke depan menjadi lebih baik. PMII berdiri tanggal 17 April 1960 dengan latar belakang situasi politik tahun 1960-an yang mengharuskan mahasiswa turut andil dalam mewarnai kehidupan sosial politik di Indonesia.

  • ARTI LAMBANG BENDERA PMII

    Arti Lambang dan Bendera PMII 1. LAMBANG PMII Pencipta lambang PMII : H. Said Budairi Makna lambang PMII

  • Enter Slide 3 Title Here

    This is slide 3 description. You can replace this with your own words. Blogger template by PremiumBloggerTemplates.com...

  • Enter Slide 4 Title Here

    This is slide 4 description. You can replace this with your own words. Blogger template by PremiumBloggerTemplates.com...

  • Enter Slide 5 Title Here

    This is slide 5 description. You can replace this with your own words. Blogger template by PremiumBloggerTemplates.com...

  • Enter Slide 6 Title Here

    This is slide 6 description. You can replace this with your own words. Blogger template by PremiumBloggerTemplates.com...

  • Enter Slide 7 Title Here

    This is slide 7 description. You can replace this with your own words. Blogger template by PremiumBloggerTemplates.com...

Selasa, 17 Desember 2013

07.52 Posted by Unknown No comments Posted in

WAY KANAN (Lampost.co): Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Waykanan secara rutin menggelar pelatihan jurnalistik untuk menumbuhkan budaya literasi dan menambah wawasan anggota organisasi pelajar yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama ini.

"Dengan aktif mengikuti pelatihan jurnalistik, diharapkan para sahabat-sahabat PMII Waykanan mampu mengapreasiasikan keadaan yang terjadi di masyarakat melalui tulisan, termasuk mempersiapkan diri untuk menulis skripsi," kata Ketua PC PMII Waykanan, Ahmad Muhidin, di Blambanganumpu Waykanan, sekitar 220 km sebelah utara Kota Bandarlampung, Kamis (12-12).

Pemateri kegiatan tersebut, ujar Muhidin, adalah sejumlah jurnalis berkompeten yang telah mengikuti sertifikasi wartawan dari Dewan Pers. Kegiatan itu dilakukan sekali dalam dua minggu. 

Veri Triyono, mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Al Ma'arif Waykanan yang membiayai kuliahnya dengan berdagang telur puyuh dan produk kosmetik, menjadi nara sumber untuk diwawancarai peserta kegiatan pelatihan sebagai bahan untuk menulis sebuah karya jurnalistik.

"Kita bisa belajar pada siapa saja, termasuk pada sahabat kita sendiri seperti Very yang berjualan telur puyuh dan produk kosmetik untuk membiayai kuliah," kata Muhidin lagi.

Sekitar 40 peserta para anggota PMII Waykanan yang bergantian mewawancarai Very, selanjutnya menuliskan hasil wawancara tersebut dan sebagian besar terpantau mampu menulis dengan baik.

"Sahabat-sahabat PMII Waykanan harus bisa membesarkan organisasi. Tulis gagasan-gagasan bernas dan sampaikan kepada publik," ujar Muhidin memotivasi.()

Sumber : Antara
Editor : Sulaiman
07.46 Posted by Unknown No comments Posted in


Way Kanan, NU Online
Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Way Kanan, Lampung menggelar pelatihan jurnalistik dwi mingguan. Pelatihan bertujuan membangun budaya literasi dan menambah wawasan kader PMII Way Kanan.

“Setidaknya para sahabat PMII Way Kanan mampu mengapreasiasikan keadaan yang terjadi di masyarakat melalui tulisan, termasuk mempersiapkan diri untuk menulis skripsi," kata Ketua PC PMII Way Kanan Ahmad Muhidin, Jumat (29/11).

Sebenarnya, lanjut Muhidin, sumber daya di dalam PMII sendiri sudah ada. Hanya saja kader PMII sendiri yang mesti aktif untuk melibatkan sumber daya dari senior PMII yang lebih dahulu terjun di dunia tulis-menulis.

Muhidin menyebut Gatot Arifianto. Gatot tercatat sebagai anggota Majelis Pembina Cabang PMII Way Kanan periode 2013-2014 dan bergiat di GP Ansor Way Kanan sebagai Wakasatkorcab Banser. Gatot merupakan anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandarlampung. Karenanya, ia diminta sebagai pemateri dalam pelatihan itu.

“Sahabat-sahabat PMII Way Kanan bisa membesarkan organisasi ini. karena, semuanya mempunyai potensi dan cerdas dalam menulis,” terang Gatot di hadapan 40 peserta pelatihan. (Heri Amanudin/Alhafiz K)
07.40 Posted by Unknown No comments Posted in
Logo ASEAN+9 Youth Assembly for ASEAN Community
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Addin Jauharuddin terpilih sebagai Chairman Asean Youth Assembly (Koordinator Pemuda Asean) hingga satu tahun ke depan.
Addin, dalam keterangan pers AYAFAC yang diterima Republika, Jumat (30/8) terpilih dalam pertemuan para tokoh pemuda dan mahasiswa Asean dari Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, Vietnam, plus Cina, India, Amerika Serikat, Rusia dan Pakistan bertajuk ASEAN +9 Youth Asembly For ASEAN Community (AYAFAC), yang digelar sejak Senin (26/8) malam hingga Kamis (29/8) malam di Ancol, Jakarta.

Executiv Committee AYAFAC Muhammad Zaid mengatakan, terpilihnya Addin merupakan bagian dari hasil musyawarah 75 Pemuda dan Mahasiswa dari 9 Negara ASEAN dan 5 negara sahabat RI, yang juga melahirkan deklarasi Ancol.

“Para delegasi pemuda dan mahasiswa dari 14 negara mendaulat Addin untuk menjadi coordinator Asean Youth Assembly hingga setahun ke depan. Pertemuan ini juga akan rutin dilakukan. Rencananya, tahun depan Ayafac kembali digelar antara bulan Juli atau Agustus 2014,” ujarnya, Jumat (30/8).

Dalam agenda AYAFAC yang digelar selama empat hari tersebut dibahas sejumlah isu strategis terkait pilar ASEAN yakni pilar Politik-Keamanan, Komunitas Ekonomi dan Sosial-Budaya, tantangan dan solusi yang mungkin dijalankan, serta peran kaum muda dalam Masyarakat ASEAN.

“Agenda ini kami gelar, setelah kami menyaksikan perlakuan tidak manusiawi di sekitar kita yang melintasi semua pilar ASEAN. Kami percaya bahwa pemerintah ASEAN harus mengadopsi hak asasi manusia yang lebih holistik, adil, dan yang sama pendekatan pembangunan.
ASEAN harus memastikan bahwa proyek-proyek pembangunan yang tidak akan semakin memperburuk masalah lingkungan di wilayah tersebut. Bahkan, ASEAN harus mengambil langkah cepat untuk menemukan solusi yang sesuai dengan masalah yang diangkat,” paparnya.

AYAFAC juga mendorong pemberantasan korupsi, pembenahan regulasi ketenagakerjaan hingga pembelaan Negara terhadap para petani dan rakyat miskin. “Mayoritas petani dan penduduk desa miskin di Asia Tenggara sangat minim dalam kepemilikan pengelolaan lahan pertanian. Meskipun dimungkinkan untuk memiliki lahan, pemerintah belum mengakui dan membatasi kepemilikan lahan bagi para petani,” ujarnya.

Organisasi itu juga menyoroti kuno yang diadopsi sejumlah Negara di ASEAN, menurutnya tak lebih dari semacam kolonisasi dan pemerintah selama ini dinilai masih tidak mendukung keuangan, dokumental dan hukum untuk petani. “Kami menyerukan pelaksanaan reformasi luas tanah dan masuknya petani mengingat bahwa monopoli dan eksploitasi masih terjadi di sektor pertanian,” tegasnya.

Addin Jauharuddin mengatakan, 25 rekomendasi AYAFAC akan diserahkan kepada Sekjend ASEAN, Pemerintah RI dan perwakilan Pemerintah Negara-Negara ASEAN di Indonesia.
07.32 Posted by Unknown No comments Posted in

Arti Lambang dan Bendera PMII

1. LAMBANG PMII
Pencipta lambang PMII : H. Said Budairi
Makna lambang PMII
1.1. Bentuk :
a. Perisai berarti ketahanan dan keampuhan mahasiswa Islam terhadap berbagai tantangan dan pengaruh dari luar.
b. Bintang adalah perlambang ketinggian dan semangat cita-cita yang selalu memancar.
c. 5 (lima) bintang sebelah atas melambangkan Rasulullah dengan empat sahabat terkemuka (khulafaurrasyidin).
d. 4 (empat) bintang sebelah bawah menggambarkan empat mazhab yang berhadluan Ahlussunah Wal Jama’ah.
e. 9 (sembilan) bintang secara keseluruhan dapat berarti :
1. Rasulullah dengan empat orang sahabatnya serta empat orang imam mazhab itu laksana bintang yang selalu bersinar cemerlang, mempunyai kedudukan yang tinggi dan penerang umat manusia.
2. Sembilan bintang juga menggambarkan sembilan orang pemuka penyebar agama islam di Indonesia yang disebut dengan Wali Songo
1.2. Warna:
a. Biru, sebagaimana tulisan PMII, berarti kedalaman ilmu pengetahuan yang harus dimiliki dan harus digali oleh warga pergerakan, biru juga menggambarkan lautan Indonesia dan merupakan kesatuan Wawasan Nusantara
b. Biru muda, sebagaimana dasar perisai sebelah bawah berarti ketinggian ilmu pengetahuan, budi pekerti dan taqwa.
c. Kuning, sebagaimana perisai sebelah atas berarti identitas mahasiswa yang menjadi sifat dasar pergerakan, lambang kebesaran dan semangat yang selalu menyala serta penuh harapan menyongsong masa depan
1.3. Penggunaan:
a. Lambang PMII digunakan pada papan nama, bendera, kop surat, stempel, badge, jaket, kartu anggota, dan benda atau tempat lain yang tujuannya untuk menunjukkan identitas organisasi.
b. Ukuran lambang PMII disesuaikan dengan wadah penggunaanya.
2. BENDERA PMII
a. Pencipta Bendera PMII : Shaimory
b. Ukuran Bendera PMII : Panjang dan lebar (4 : 3)
c. Wrana dasar bendera PMII : Kuning
d. Isi bendera PMII :
- Lambang PMII terletak di bagian tengah
- Tulisan PMII terletak di sebelah kiri lambang membujur ke bawah.
e. Penggunaan bendera PMII
- Digunakan pada upacara-upacara resmi organisasi baik intern maupun ekstern dan upacara nasional.
07.20 Posted by Unknown No comments Posted in
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu elemen mahasiswa yang terus bercita-cita mewujudkan Indonesia ke depan menjadi lebih baik. PMII berdiri tanggal 17 April 1960 dengan latar belakang situasi politik tahun 1960-an yang mengharuskan mahasiswa turut andil dalam mewarnai kehidupan sosial politik di Indonesia. Pendirian PMII dimotori oleh kalangan muda NU (meskipun di kemudian hari dengan dicetuskannya Deklarasi Murnajati 14 Juli 1972, PMII menyatakan sikap independen dari lembaga NU). Di antara pendirinya adalahMahbub Djunaidi dan Subhan ZE (seorang jurnalis sekaligus politikus legendaris).


Sejarah[sunting | sunting sumber]

Latar belakang pembentukan PMII[sunting | sunting sumber]

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) lahir karena menjadi suatu kebutuhan dalam menjawab tantangan zaman. Berdirinya organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia bermula dengan adanya hasrat kuat para mahasiswa NU untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang berideologi Ahlusssunnah wal Jama'ah. Dibawah ini adalah beberapa hal yang dapat dikatakan sebagai penyebab berdirinya PMII:
  1. Carut marutnya situasi politik bangsa indonesia dalam kurun waktu 1950-1959.
  2. Tidak menentunya sistem pemerintahan dan perundang-undangan yang ada.
  3. Pisahnya NU dari Masyumi.
Hal-hal tersebut diatas menimbulkan kegelisahan dan keinginan yang kuat dikalangan intelektual-intelektual muda NU untuk mendirikan organisasi sendiri sebagai wahana penyaluran aspirasi dan pengembangan potensi mahasiswa-mahsiswa yang berkultur NU. Disamping itu juga ada hasrat yang kuat dari kalangan mahsiswa NU untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang berideologi Ahlussunnah Wal Jama’ah.

Organisasi-organisasi pendahulu[sunting | sunting sumber]

Di Jakarta pada bulan Desember 1955, berdirilah Ikatan Mahasiswa Nahdlatul Ulama (IMANU) yang dipelopori oleh Wa'il Harits Sugianto.Sedangkan di Surakarta berdiri KMNU (Keluarga Mahasiswa Nahdhatul Ulama) yang dipelopori oleh Mustahal Ahmad. Namun keberadaan kedua organisasi mahasiswa tersebut tidak direstui bahkan ditentang oleh Pimpinan Pusat IPNU dan PBNU dengan alasan IPNU baru saja berdiri dua tahun sebelumnya yakni tanggal 24 Februari 1954 di Semarang. IPNU punya kekhawatiran jika IMANU dan KMNU akan memperlemah eksistensi IPNU.
Gagasan pendirian organisasi mahasiswa NU muncul kembali pada Muktamar II IPNU di Pekalongan (1-5 Januari 1957). Gagasan ini pun kembali ditentang karena dianggap akan menjadi pesaing bagi IPNU. Sebagai langkah kompromis atas pertentangan tersebut, maka pada muktamar III IPNU di Cirebon (27-31 Desember 1958) dibentuk Departemen Perguruan Tinggi IPNU yang diketuai oleh Isma'il Makki (Yogyakarta). Namun dalam perjalanannya antara IPNU dan Departemen PT-nya selalu terjadi ketimpangan dalam pelaksanaan program organisasi. Hal ini disebabkan oleh perbedaan cara pandang yang diterapkan oleh mahasiswa dan dengan pelajar yang menjadi pimpinan pusat IPNU. Disamping itu para mahasiswa pun tidak bebas dalam melakukan sikap politik karena selalu diawasi oleh PP IPNU.

Konferensi Besar IPNU[sunting | sunting sumber]

Oleh karena itu gagasan legalisasi organisasi mahasiswa NU senantisa muncul dan mencapai puncaknya pada konferensi besar (KONBES) IPNU I di Kaliurang pada tanggal 14-17 Maret 1960. Dari forum ini kemudian kemudian muncul keputusan perlunya mendirikan organisasi mahasiswa NU secara khusus di perguruan tinggi. Selain merumuskan pendirian organ mahasiswa, KONBES Kaliurang juga menghasilkan keputusan penunjukan tim perumus pendirian organisasi yang terdiri dari 13 tokoh mahasiswa NU. Mereka adalah:
  1. A. Khalid Mawardi (Jakarta)
  2. M. Said Budairy (Jakarta)
  3. M. Sobich Ubaid (Jakarta)
  4. Makmun Syukri (Bandung)
  5. Hilman (Bandung)
  6. Ismail Makki (Yogyakarta)
  7. Munsif Nakhrowi (Yogyakarta)
  8. Nuril Huda Suaidi (Surakarta)
  9. Laily Mansyur (Surakarta)
  10. Abd. Wahhab Jaelani (Semarang)
  11. Hizbulloh Huda (Surabaya)
  12. M. Kholid Narbuko (Malang)
  13. Ahmad Hussein (Makassar)
Keputusan lainnya adalah tiga mahasiswa yaitu Hizbulloh Huda, M. Said Budairy, dan Makmun Syukri untuk sowan ke Ketua Umum PBNU kala itu, KH. Idham Kholid.

Deklarasi[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 14-16 April 1960 diadakan musyawarah mahasiswa NU yang bertempat di Sekolah Mu’amalat NU Wonokromo, Surabaya. Peserta musyawarah adalah perwakilan mahasiswa NU dari Jakarta, Bandung, Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Malang, Surabaya, dan Makassar, serta perwakilan senat Perguruan Tinggi yang bernaung dibawah NU. Pada saat tu diperdebatkan nama organisasi yang akan didirikan. Dari Yogyakarta mengusulkan nama Himpunan atau Perhimpunan Mahasiswa Sunny. Dari Bandung dan Surakarta mengusulkan nama PMII. Selanjutnya nama PMII yang menjadi kesepakatan. Namun kemudian kembali dipersoalkan kepanjangan dari ‘P’ apakah perhimpunan atau persatuan. Akhirnya disepakati huruf "P" merupakan singkatan dari Pergerakan sehingga PMII menjadi “Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia”. Musyawarah juga menghasilkan susunan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga organisasi serta memilih dan menetapkan sahabat Mahbub Djunaidi sebagai ketua umum, M. Khalid Mawardi sebagai wakil ketua, dan M. Said Budairy sebagai sekretaris umum. Ketiga orang tersebut diberi amanat dan wewenang untuk menyusun kelengkapan kepengurusan PB PMII. Adapun PMII dideklarasikan secara resmi pada tanggal 17 April 1960 masehi atau bertepatan dengan tanggal 17 Syawwal 1379 Hijriyah.SEMUA itu berkat IPNU

Independensi PMII[sunting | sunting sumber]

Pada awal berdirinya PMII sepenuhnya berada di bawah naungan NU. PMII terikat dengan segala garis kebijaksanaan organisasi induknya, NU. PMII merupakan perpanjangan tangan NU, baik secara struktural maupun fungsional. Selanjuttnya sejak dasawarsa 70-an, ketika rezim neo-fasis Orde Baru mulai mengkerdilkan fungsi partai politik, sekaligus juga penyederhanaan partai politik secara kuantitas, dan issue back to campus serta organisasi- organisasi profesi kepemudaan mulai diperkenalkan melalui kebijakan NKK/BKK, maka PMII menuntut adanya pemikiran realistis. 14 Juli 1971 melalui Mubes di Murnajati, PMII mencanangkan independensi, terlepas dari organisasi manapun (terkenal dengan Deklarasi Murnajati). Kemudian pada kongres tahun 1973 di Ciloto, Jawa Barat, diwujudkanlah Manifest Independensi PMII.
Namun, betapapun PMII mandiri, ideologi PMII tidak lepas dari faham Ahlussunnah wal Jamaah yang merupakan ciri khas NU. Ini berarti secara kultural- ideologis, PMII dengan NU tidak bisa dilepaskan. Ahlussunnah wal Jamaah merupakan benang merah antara PMII dengan NU. Dengan Aswaja PMII membedakan diri dengan organisasi lain.
Keterpisahan PMII dari NU pada perkembangan terakhir ini lebih tampak hanya secara organisatoris formal saja. Sebab kenyataannya, keterpautan moral, kesamaan background, pada hakekat keduanya susah untuk direnggangkan.

Makna Filosofis[sunting | sunting sumber]

Dari namanya PMII disusun dari empat kata yaitu “Pergerakan”, “Mahasiswa”, “Islam”, dan “Indonesia”. Makna “Pergerakan” yang dikandung dalam PMII adalah dinamika dari hamba (makhluk) yang senantiasa bergerak menuju tujuan idealnya memberikan kontribusi positif pada alam sekitarnya. “Pergerakan” dalam hubungannya dengan organisasi mahasiswa menuntut upaya sadar untuk membina dan mengembangkan potensi ketuhanan dan kemanusiaan agar gerak dinamika menuju tujuannya selalu berada di dalam kualitas kekhalifahannya.
Pengertian “Mahasiswa” adalah golongan generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi yang mempunyai identitas diri. Identitas diri mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai insan religius, insan dimnamis, insan sosial, dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswa tersebut terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial kemasyarakatan, dan tanggung jawab individual baik sebagai hamba Tuhan maupun sebagai warga bangsa dan negara.
“Islam” yang terkandung dalam PMII adalah Islam sebagai agama yang dipahami dengan haluan/paradigma ahlussunah wal jama’ah yaitu konsep pendekatan terhadap ajaran agama Islam secara proporsional antara iman, islam, dan ikhsan yang di dalam pola pikir, pola sikap, dan pola perilakunya tercermin sikap-sikap selektif, akomodatif, dan integratif. Islam terbuka, progresif, dan transformatif demikian platform PMII, yaitu Islam yang terbuka, menerima dan menghargai segala bentuk perbedaan. Keberbedaan adalah sebuah rahmat, karena dengan perbedaan itulah kita dapat saling berdialog antara satu dengan yang lainnya demi mewujudkan tatanan yang demokratis dan beradab (civilized).
Sedangkan pengertian “Indonesia” adalah masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang mempunyai falsafah dan ideologi bangsa (Pancasila) serta UUD 45.
Ahmad Riduan Hasibuan